Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Ibu Watiek Ideo: Mengedukasi Melalui Cerita Anak

Sekarang ini masyarakat sedang dihebohkan dengan merebaknya wabah Covid-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Peningkatan angka penularan virus dari hari ke hari tidak jarang menjadikan masyarakat cemas akan keadaan sekarang ini. Namun tidak hanya orang dewasa saja yang mengalami perasaan cemas. Anak-anak pun ternyata juga mulai memahami perasaan gelisah dan cemas yang dialami orang-orang dewasa di sekitarnya. Mereka pun mulai bertanya-tanya apakah yang terjadi sekarang ini sehingga banyak orang di sekitar mereka merasa gelisah.

Atas dasar hal inilah, seorang penulis cerita anak, Ibu Watiek Ideo, menulis cerita bertajuk “Cerita Si Korona.” Cerita anak yang dilengkapi ilustrasi menarik ini sukses mengedukasi anak-anak tentang wabah Covid-19 yang sedang terjadi sekarang ini. Mereka pun mulai memahami adanya wabah penyakit ini dengan adanya cerita tersebut. Ilustrasi yang menarik pun mampu meredam ketakutan mereka akan adanya pandemi ini. Selain anak-anak, orang dewasa pun juga banyak terbantu dengan cerita hasil karya beliau ini. Mereka merasa lebih tenang setelah membaca cerita utamanya karena ilustrasi gambar dalam cerita yang dibuat sedemikian menarik.

“Cerita Si Korona” ini beliau kerjakan dan edit sendiri tanpa bantuan editor supaya segera bisa melakukan publishing. Sempat juga ada penerbit yang menawarkan untuk menerbitkan cerita ini namun beliau tolak karena akan memakan proses yang panjang sedangkan sebagai penulis cerita beliau merasa wajib untuk mempublikasikan cerita ini sesegera mungkin di tengah situasi seperti sekarang ini. Walhasil, beliau banyak melakukan publikasi di media sosial seperti Instagram dan Facebook. Beliau juga membagikan cerita ini melalui grup WhatsApp. Publikasi cerita ini dilakukan secara cuma-cuma sehingga masyarakat bebas membagikan file cerita ini kepada siapapun.

Meskipun pada awalnya hanya melakukan publikasi secara daring, namun lama-kelamaan beliau juga menjual “Cerita Si Korona” ini dalam bentuk buku supaya para pembaca tidak perlu membuka gawai mereka saat akan membaca ceritanya. Pemesanannya pun hanya dilakukan secara daring. Sekarang ini seri pertama sudah terjual sekitar 2.500 eksemplar dan seri kedua sedang dalam tahap perencanaan.

Ibu Watiek Ideo, seorang penulis aktif cerita anak yang merupakan alumni Program Studi S1 Psikologi, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga ini memulai kegiatan menulisnya pada tahun 2010. Minimnya jumlah bahan bacaan untuk anak-anak menjadi latar belakang profesi beliau saat ini. Hal ini beliau rasakan ketika akan mencarikan bahan bacaan untuk putra beliau sehingga datanglah inisiatif untuk membuat cerita yang ditujukan bagi pembaca anak-anak.

Meskipun awalnya cerita beliau hanya untuk konsumsi sendiri, namun seiring berjalannya waktu beliau mulai menerbitkan hasil karya beliau. Dengan dibantu ilustrator supaya cerita yang disajikan menjadi lebih menarik, sampai saat ini beliau telah menerbitkan puluhan judul cerita anak yang ditujukan bagi anak usia dua tahun hingga dua belas tahun. Sekarang ini pun beliau juga sedang menulis buku tentang pubertas.

Memiliki latar belakang pendidikan psikologi sangat membantu beliau dalam menyusun cerita untuk anak-anak. Hal ini karena sebagai penulis beliau harus memahami segmen pembaca yang didominasi oleh anak-anak seperti perkembangan emosi anak serta empati anak. Sebagai orang tua pun, beliau sangat memahami arti penting ilmu psikologi dalam mengasuh anak. Bahkan, ilmu ini pun sebenarnya dapat dipelajari tanpa seseorang harus memiliki latar belakang pendidikan psikologi sekalipun.

Sebagai penulis cerita anak, beliau menekankan pentingnya mengenalkan bacaan kepada anak sedini mungkin bahkan sejak usia pra membaca. Hal inilah yang belum banyak diketahui masyarakat luas. Mereka enggan mengenalkan bahan bacaan kepada anak dengan alasan anak mereka belum dapat membaca. Padahal dengan mengenalkan bacaan kepada anak sedini mungkin akan menjadikan anak terbiasa untuk melakukan aktivitas membaca saat mereka sudah mampu membaca sendiri. Hal ini pun sebenarnya juga bisa menjadi sarana bonding antara anak dan orang tua karena anak perlu memahami bacaan yang ada.

Dan terakhir, sebagai alumni Fakultas Psikologi UNAIR, beliau berpesan agar kita sebagai mahasiswa mampu menemukan apa yang menjadi passion kita. Sebagai mahasiswa yang banyak mempelajari ilmu mengenai seluk beluk perilaku manusia, tentunya kita dibekali mengenai bagaimana cara yang baik untuk memperlakukan orang lain dan memahami orang di sekitar kita. Hal inilah yang perlu kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari karena tentu saja kita akan bertemu banyak orang dengan bermacam karakter kepribadian. Dengan bekal ilmu psikologi ini, kita akan lebih mampu memahami orang lain dan memperlakukan orang-orang di sekitar kita dengan lebih baik.

~Tim Insight