Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Menambah Ilmu dengan Kuliah Umum

Rabu, 26 November 2013, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga kedatangan oleh dua tamu: Josephine Ratna, seorang alumni dari fakultas ini dan Prof. Dominika Maison dari Universitas Warszaw, Polandia. Mereka berdua diundang untuk memberi kuliah umum pada hari ini. Mereka berdua adalah orang yang hebat dalam bidangnya, sehingga tidak heran jika mereka juga turut menjadi pembicara di ICPHESOS, konferensi internasional perdana yang diadakan di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.

Ruang Aula telah dipenuhi oleh para mahasiswa yang mengikuti perkuliahan umum. Pada perkuliahan ini, materi yang diberikan bertema “Dare to Succeed”. Materi berisi tentang kiat-kiat atau trik-trik yang berguna untuk menunjang pencapaian kesuksesan kita. Kita diajak untuk berani mencoba dan berani untuk gagal jika ingin sukses. Ibu Josephine Ratna yang bekerja di Rumah Sakit Internasional Surabaya dan tengah mejalani studi S3-nya di Australia ini menganalogikannya dengan koin.  Koin memiliki dua sisi, yaitu angka dan gambar. Jika kita melempar sebuah koin dan menangkapnya, maka kita akan mendapatkan gambar atau angka. Sama halnya seperti koin, dalam mencoba sesuatu kita memiliki dua kemungkinan, yaitu gagal dan sukses. Jika kita takut gagal dan tidak mau mencoba, berarti kita tidak mau mengambil kesempatan untuk sukses pula.

 

IMG_1921 IMG_1924

Ibu Josephine Ratna juga memberikan tips untuk meraih kesuksesan. Kita harus terus memotivasi diri kita terus menerus untuk sukses. Hal itu dapat dimulai dengan menetapkan target yang ingin kita capai. Hal ini dilakukan agar kita dapat fokus mencapai tujuan. Setelah itu, kita harus memvisualisasikan keadaan dimana kita telah berhasil meraih tujuan itu. Kita dapat lebih termotivasi dari rasa senang yang kita dapatkan saat melakukan visualisasi. Lalu, kita juga harus menambah kesulitan sedikit demi sedikit pada target kita agar kita dapat terus merasa tertantang. Terakhir, kita harus mengevaluasi apa saja yang telah kita lakukan agar kita tahu sejauh mana kita telah dekat dengan tujuan kita.

Tidak hanya materi saja, namun Ibu Josephine Ratna juga memberikan permainan interaktif, sehingga kuliah tidak terasa membosankan. Peserta juga terlihat antusias dan semangat, banyak dari mereka yang tertawa dan terlibat aktif dalam materi dan perkuliahan. Permainan yang diadakan adalah tantangan meminum susu bagi orang yang tidak menyukainya. Ternyata, untuk meminumnya mereka menggunakan sedotan khusus yang didalamnya berisi rasa-rasa tertentu. Inti dari permainan ini adalah bagaimana kita berani mengambil tantangan atau kesempatan dalam hidup. “Materi yang dibawakan bagus”, ujar Hanif, salah satu mahasiswa peserta kuliah yang sangat antusias menyaksikan. Ia bahkan mencatat seluruh materi yang diberikan. Ia berkata bahwa ia mendapatkan ilmu yang berguna baginya.

Materi yang tidak kalah menarik disajikan oleh Prof. Dominika Maison. Ia membawakan materi tentang penerapan ilmu psikologi khususnya psikofisiologis pada periklanan. Dalam materinya, ia mengemukakan bagaimana kita dapat mengoptimalkan sebuah iklan dengan mengaplikasikan ilmu psikologi dan teknologi. Terdapat berbagai macam alat yang dapat merekam reaksi fisik yang dipengaruhi psikologis seseorang. Misalnya, FMRI dan EEG yang dapat melihat bagian otak yang bekerja, eyetracker, untuk melihat pergerakan mata seseorang terhadap objek, dan face reader yang berfungsi untuk membaca emosi manusia melalui mikro ekspresi pada wajah.

Dalam eksperimen yang ia lakukan, Prof. Dominika Maison menggabungkan eyetracker serta face reader untuk mengetahu sikap seseorang terhadap sebuah iklan. Dari hasil kombinasi kedua alat tersebut, didapatkan data tentang emosi seseorang ketika melihat titik-titik tertentu pada iklan yang dilihat. Kita dapat menggunakan data tersebut untuk mengetahui secara keseluruhan apakah sebuah iklan disukai, dibenci, atau bahkan mengejutkan bagi seseorang.

 

IMG_1901 IMG_1915

Jika kita melempar sebuah koin lalu menangkapnya, maka ada dua kemungkinan: koin akan menunjukkan angka atau gambar. Sama seperti hal tersebut, jika dalam hidup kita melakukan aksi, maka kita akan mendapatkan dua hasil: sukses atau gagal. Jika kita tidak melakukan apa-apa karena takut gagal, maka kita tidak akan memiliki kesempatan untuk sukses pula. Oleh karenanya, kita harus berani bertindak dan membuat aksi nyata untuk mencapai kesuksesan kita.

 

(BPA-Faculty Ambassador)