Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Berbagai Perspektif Secara Kreatif Bersama PSITALK

Psitalk merupakan sebuah media informasi yang berisi opini-opini dari KM Psikologi terkait isu yang tengah beredar di masyarakat yang kemudian akan dibahas secara mendalam oleh seorang ahli psikologi atau di bidang keilmuan lainnya. Melalui berbagai video yang disajikan, Psitalk diharapkan dapat menjadi wadah inspirasi dan refleksi bagi KM Psikologi untuk dapat memahami isu-isu psikologis yang relevan dengan realitas kehidupan sehari-hari.

Psitalk #1 Perempuan: Emansipasi dan Kompetisi // 30 April 2024

April adalah bulannya perempuan Indonesia, ditandai dengan diselebrasikannya Hari Kartini pada 21 April setiap tahunnya. Hari Kartini menjadi momen untuk mengenang jasa Kartini dan perempuan Indonesia lainnya yang memajukan kesejahteraan atas nama emansipasi. Namun, di zaman yang telah berkembang ini, banyak perempuan melihat satu sama lain sebagai kompetisi. Siapa yang paling cantik, siapa yang paling menarik, siapa yang paling atraktif. Jiwa kompetitif tak sehat ini tentu tidak mencerminkan hakikat emansipasi. Apakah woman support woman yang digemborkan di media sosial adalah ucapan bohong belaka? Apakah perempuan akan terus membenturkan diri, mengikuti standar tak realistis hanya untuk merasa tinggi?

Menanggapi fenomena tersebut, Departemen Kajian Isu Strategis mengangkat judul Perempuan: Emansipasi dan Kompetisi sebagai pengawal Psitalk di kepengurusan 2024. Sebagai representasi opini mahasiswa, kami mengundang Gia (2021), Audhi (2022), dan Reinhard (2023) untuk membagikan pandangannya seputar fenomena kompetisi di kalangan perempuan masa kini. Di sisi lain, Ibu Bani Bacan Hacantya Yudanagara, S.Psi., M.Si. juga hadir untuk menjelaskan fenomena tersebut melalui sudut pandang psikologi. Psitalk #1 yang diunggah pada 30 April 2024 ini ditutup dengan pesan bagi perempuan untuk saling mendukung alih-alih menjatuhkan dalam proses untuk maju. Sebagai episode pembuka di tahun 2024 ini, jumlah viewers Psitalk#1 telah berhasil mencapai hingga 198 views.

Psitalk #2 Fatherless: Apa Sejatinya Peran Ayah? // 30 Juni 2024

Selebrasi Hari Ayah Sedunia di minggu ketiga bulan Juni mungkin tak sefamiliar Hari Ibu di kalangan masyarakat awam. Sungguh ironi sebab pada realita, banyak pula anak-anak di Indonesia yang tak familiar dengan Ayahnya sendiri. Terlebih belakangan ini, istilah fatherless makin akrab terdengar–merujuk Ayah yang masih hidup namun tak memberikan sumbangsih aktif pada keluarganya. Peran Ayah dengan label fatherless bak ada dan tiada. Padahal, kehadiran Ayah amat berpengaruh pada perkembangan anak secara psikologis. Hal itu menimbulkan pertanyaan bagi kami sekaligus melahirkan judul Psitalk kedua pada 30 Juni 2024, Fatherless: Apa Sejatinya Peran Ayah?

Pada episode ini, kami melakukan wawancara pada 5 mahasiswa dari berbagai latar belakang. Mulai dari Mike (2021), Ovi (2022), Asa (2022), Qisthi (2023), dan Aro (2023), seluruhnya membagikan keberagaman dinamikanya dengan ayahnya. Bapak Rudi Cahyono M.Psi., Psikolog selaku dosen psikologi pendidikan juga turut membagikan perspektifnya tentang peran seorang Ayah–baik sebagai psikolog dan juga ayah. Psitalk #2 ditutup dengan kelima mahasiswa memberikan pesan dan apresiasi untuk para ayah di luar sana. Pada episode ini, jumlah viewers bahkan mencapai 216 views. Hal tersebut menunjukkan bahwa antusiasme audiens terhadap topik yang tengah dibahas pada Psitalk#2 ini telah berhasil menarik minat mereka.

Psitalk #3 Berbahasa untuk Semua: Realitas Bahasa Isyarat di Universitas // 30 September 2024

Inklusivitas dalam berbahasa isyarat adalah tema yang tengah gencar diangkat oleh media beberapa tahun terakhir. Ada CODA (2021) yang bercerita tentang keluarga tuli dan satu anaknya yang mampu mendengar, serial Korea Selatan bertajuk Twinkling Watermelon (2023) dengan Cheong-Ah sebagai representasi teman tuli, film A Silent Voice (2016), Eternals (2021) dan masih banyak lagi. Di sosial media, edukasi akan bahasa isyarat atau sign language juga semakin banyak ditemukan. Namun, apakah tingkat inklusivitas berbahasa isyarat sudah meningkat di lingkup universitas? Apakah universitas siap memfasilitasi teman tuli yang menggunakan bahasa isyarat dalam keseharian?

Sebagai dosen pendidikan inklusif yang menaungi komunitas inklusi KK Kirani, Ibu Pramesti Pradna Paramita, M.Ed.Psych., Ph.D, Psikolog terpilih untuk memaparkan realita inklusivitas berbahasa isyarat di lingkup kampus. Akrab disapa Bu Pram, beliau juga menjelaskan mengenai upaya aktif yang dapat dilakukan mahasiswa dan pihak kampus untuk menyediakan ruang inklusi kepada teman-teman yang membutuhkan, spesifiknya di sini adalah teman tuli. Psitalk #3 juga mengundang Tsuraya (2022), Yoke (2022), dan Naya (2023) untuk membagikan opini terkait kondisi tersebut. Uniknya, dua di antara mereka juga menyapa penonton menggunakan bahasa isyarat. Diunggah pada 30 September 2024–tujuh hari setelah Hari Bahasa Isyarat Internasional pada 23 September–Psitalk #3 berakhir dengan harapan peningkatan kesiapan universitas dalam mendukung inklusivitas berbahasa isyarat. Di episode ketiga Psitalk, jumlah viewers telah mencapai 113 views.

Psitalk #4 Glorifikasi Inner Child: Kenyataan atau Romantisasi // 2 Desember 2024

Ramai dengan hal lucu di thumbnail-nya, Psitalk #4 hadir dengan pembahasan mengenai inner child. Sisi anak-anak dalam diri orang dewasa yang mampu menjadi pacuan atau penghambat individu untuk maju. Topik ini tengah mengalami glorifikasi dan simplifikasi oleh netizen sosial media. Di mata mereka, inner child adalah bagian diri yang harus dipuaskan dengan barang lucu yang tidak mereka miliki saat kecil. Sebut saja boneka Labubu, bermain di playground indoor, membeli merchandise yang tengah viral, dan masih banyak lagi. Asosiasi inner child dengan barang lucu nan viral ini berpotensi menciptakan miskonsepsi psikologi, bahkan mendukung overkonsumerisme. Sebagai bentuk debunking akan konsepsi inner child versi sosial media, Departemen Kastra merilis Psitalk #4 Glorifikasi Inner Child: Kenyataan atau Romantisasi.

Ada yang spesial dengan episode terakhir Psitalk ini. Alih-alih wawancara biasa, Departemen Kastra mengadopsi konsep podcast audio-visual dan menggunakan Movio di Perpustakaan Kampus B, Universitas Airlangga. Tazki selaku pembawa acara berinteraksi langsung dengan Ibu Dr. Wiwin Hendriani, S.Psi., M.Si. untuk membahas inner child sampai akarnya. Ibu Wiwin dengan ringkas menjelaskan definisi, upaya memenuhi, dan batasan yang harus diamati pada inner child masing-masing individu. Pada episode terakhir ini, Psitalk#4 berhasil mencapai jumlah viewers sebanyak 114 views.

Psitalk keempat mengakhiri perjalanan Psitalk di tahun 2024 dalam mengemas isu dan berbagi perspektif secara kreatif. Psitalk juga mendukung program Sustainable Development Programs (SDGs) 4, yaitu pendidikan yang inklusif dan setara serta meningkatkan peluang belajar untuk seluruh lapisan masyarakat lewat media yang berisikan pembahasan dari ahli terkait isu-isu yang tengah berkembang di masyarakat, yang tentunya accessible baik bagi KM Psikologi Universitas maupun masyarakat umum. Harapannya, obor kreativitas dan kekritisan akan terus menyala hingga di tahun-tahun berikutnya. Menjadikan Psitalk sebagai medium sempurna bagi mereka yang ingin bersuara. (Ai. 5/12)