Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Fakultas Psikologi Universitas Airlangga melaksanakan program pengabdian masyarakat yang berfokus pada peningkatan kapasitas guru dalam edukasi seksualitas berbasis perkembangan serta pencegahan kekerasan seksual pada anak. Kegiatan ini merupakan kolaborasi dengan EcosystIMs Yogyakarta, sekaligus menjadi bagian dari peringatan Hari Guru Nasional 2025 sebagai bentuk dukungan terhadap komitmen perlindungan anak di lingkungan pendidikan.

Sebanyak 50 peserta yang terdiri dari guru dan pemerhati pendidikan jenjang PAUD hingga SMA mengikuti pelatihan bertajuk “Kolaborasi Guru untuk Edukasi Perkembangan dan Pencegahan Kekerasan Seksual pada Anak”. Pelatihan ini hadir sebagai respons atas masih ditemukannya kasus kekerasan seksual yang menimpa anak di sekolah serta tantangan rendahnya literasi edukasi seksualitas yang sehat di kalangan pendidik. Tantangan tersebut mendorong perlunya peningkatan pemahaman pendidik agar lebih siap dalam memberikan edukasi seksualitas secara tepat, aman, dan sesuai tahap perkembangan anak.

Melalui sesi materi, diskusi, dan praktik komunikasi edukatif, para peserta memperoleh pengetahuan dan keterampilan mengenai cara membangun komunikasi suportif dengan anak, mendeteksi potensi risiko, dan mengembangkan pendekatan edukasi seksualitas yang ramah anak. Kegiatan ini juga berhasil menumbuhkan sikap keterbukaan guru terhadap pembahasan seksualitas secara positif serta menghasilkan rencana tindak lanjut bagi implementasi di sekolah masing-masing sehingga memberikan dampak berkelanjutan. Selain itu, pelibatan mahasiswa Fakultas Psikologi UNAIR dalam proses fasilitasi turut memperkaya pengalaman belajar dan menguatkan peran kampus dalam pemberdayaan masyarakat.

Pelatihan menghadirkan Dr. Primatia Yogi Wulandari, S.Psi., M.Si., Psikolog dari Fakultas Psikologi UNAIR, Silvie Trisdaryanti, S.Psi., Psikolog, C.Ht selaku konsultan keluarga dan pendidikan, serta Antonius Dimas Wisnugroho, S.Pd sebagai influencer pendidikan. Kolaborasi ini menjadi contoh nyata sinergi antara akademisi dan komunitas dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan berperspektif perkembangan sehingga mampu memperkuat perlindungan anak di sekolah. Program ini berkontribusi pada pencapaian SDG 3 (Good Health and Well-being) melalui upaya menjaga kesehatan mental dan fisik anak dari risiko kekerasan seksual, SDG 4 (Quality Education) melalui peningkatan kualitas pendidikan yang inklusif dan aman, serta SDG 5 (Gender Equality) dengan memperkuat kesadaran akan kesetaraan dan perlindungan terhadap kelompok rentan. Pelaksanaan kegiatan di Tjokro Style Yogyakarta tanggal 15 November 2025 ini menunjukkan komitmen berkelanjutan UNAIR dalam menghadirkan solusi berbasis keilmuan demi kesejahteraan anak Indonesia.