Oleh: Dina Vebiana (111911133154)
Setiap orang pasti memiliki kisah bangkit dari kegagalannya masing-masing. Hal ini juga saya rasakan sebagai satu dari sekian ribu mahasiswa yang tertolak dari kegiatan Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Sebagai seseorang yang selalu tertarik terhadap pertukaran budaya dan bahasa, IISMA telah menjadi target saya sejak saya pertama kali mendengar adanya program tersebut pada tahun 2021. Setelah gagal untuk bisa mendaftar pada tahun 2021 karena kesibukan akademik dan pertimbangan lainnya, saya pun mendaftar untuk IISMA 2022. Sayangnya, pengumuman “tidak diterima” pun harus saya hadapi dengan senyuman pahit, mengingat ini adalah tahun terakhir saya untuk bisa mendaftar IISMA, yaitu mahasiswa semester enam.
Saya pun masuk semester tujuh dengan motivasi exchange yang sudah pupus. Bagaimana mungkin mahasiswa tingkat akhir seperti saya masih bisa mengikuti kegiatan pertukaran pelajar, dimana seharusnya saya memfokuskan diri saya terhadap tugas akhir saya. Namun, setitik harapan pun muncul ketiga saya melihat adanya pendaftaran untuk kegiatan “JBNU Spring Exchange Program 2023”.
JBNU Spring Exchange Program merupakan partial scholarship bagi mahasiswa yang ingin melakukan pertukaran pelajar di Jeonbuk National University, Korea Selatan. Dalam program ini, mahasiswa tidak perlu membayar tuition fee serta sudah mendapatkan dormitory dan weekdays meals secara gratis. Melihat kesempatan ini, saya berkonsultasi dengan beberapa dosen di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, terkait dengan bagaimana jika saya melakukan student exchange di semester delapan, sementara SKS yang perlu saya penuhi tinggal Skripsi saja. Dengan dukungan dan arahan dari dosen-dosen di Fakultas Psikologi, saya didorong untuk melakukan student exchange ini sembari saya melakukan skripsi saya secara jarak jauh (daring).
Setelah mengikuti beberapa proses administrasi untuk dapat diterima sebagai delegasi pada JBNU Spring Exchange Program 2023, suatu pagi saya mendapatkan informasi yang sangat mengagetkan:
“Congratulations! You are nominated to join the Spring Semester Exchange Program 2023 at Jeonbuk National University.”
Sebuah berita yang membuat hari saya terasa begitu bermakna. Tidak lama setelah mendapatkan pengumuman tersebut, saya harus mengurus segala keperluan saya sebelum berangkat. Lalu, setelah itu, pada 25 Februari 2023, tepat pada ulang tahun saya, saya sampai di Korea Selatan. “Sebuah pengalaman luar biasa” tidak cukup untuk mendeskripsikan betapa menakjubkan pengalaman saya selama di JBNU. Saya bertemu dengan 19 orang Indonesia yang selalu bersikap suportif sepanjang perjalanan saya di JBNU, tidak hanya itu, mahasiswa-mahasiswa internasional dan mahasiswa Korea yang saya temui dan kemudian menjadi teman-teman dekat saya adalah orang-orang yang senantiasa mewarnai hari-hari saya selama 4 bulan saya ada di Korea Selatan.
Saya mengambil mata kuliah Cultural Anthropology dan Korean Language Beginner. Di kelas Cultural Anthropology, saya membuat sebuah etnografi singkat terkait topik yang mirip dengan skripsi saya. Saat itu, saya jadi bersemangat untuk menyelesaikan skripsi saya bersamaan dengan etnografi tersebut. Dan di kelas Bahasa Korea, saya belajar banyak hal tentang bahasa dan budaya Korea. Tidak hanya itu, ketiga dosen yang mengajar saya sangat dapat menjelaskan materi bahasa dengan mudah dimengerti, sambil mendorong kami untuk bisa berbicara bahasa Korea di kelas dan di luar kelas.
Sembari saya melaksanakan kelas saya di Korea Selatan, saya terus menyelesaikan skripsi saya. Dan pada tanggal 30 Maret 2023, saya dinyatakan lulus sidang skripsi, yang dilaksanakan secara daring, sebagai fasilitas dari fakultas kepada mahasiswa yang sedang student exchange. Ucapan Alhamdulillah senantiasa keluar dari mulut saya dan orang-orang terdekat saya.
Cerita kegagalan saya ini akhirnya berbuah manis. Saya tahu, cerita kegagalan yang berhasil menjadi kesuksesan bukanlah cerita langka dan cenderung klise. Namun, saya mempercayai bahwa segala sesuatu, jika benar-benar Anda lakukan, pasti akan muncul maknanya dalam waktu yang akan datang. Kegagalan saya, kemudian bermakna baik karena saya dipertemukan oleh orang-orang baru yang menjadi dukungan besar selama menulis skripsi saya di semester akhir ini. Saya membangun koneksi yang selamanya akan membekas di dalam diri saya, dan saya akan selamanya bersyukur terkait dengan kesempatan yang diberikan kepada saya selama 4 bulan ini.
Terima kasih kepada Fakultas Psikologi Universitas Airlangga dan Airlangga Global Engagement yang telah mendukung proses saya dalam pertukaran pelajaran ini. Dan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan saya baik dari Indonesia, maupun mahasiswa internasional dan Korea yang telah menemani saya. Terima kasih kepada diri saya sendiri yang telah berusaha dan tidak putus asa, dan terima kasih kepada kalian, para pembaca, yang telah ikut menghidupi kisah termanis saya selama masa perkuliahan ini.