Malang, 5 Desember 2025 — Tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif menuntut lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga memiliki kesiapan psikologis yang kuat untuk menghadapi proses transisi menuju dunia kerja maupun wirausaha. Menjawab kebutuhan tersebut, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Menjadi Sumberdaya Kerja yang Tangguh dan Kompetitif: Peningkatan Kompetensi Psikologis Calon Lulusan SMK” di SMK Negeri 1 Ampelgading, Kabupaten Malang, pada Jumat (5/12).
Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 248 siswa kelas XI dalam sesi psikoedukasi, serta 37 guru dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Acara dibuka secara resmi oleh Kepala SMK Negeri 1 Ampelgading, Mutia Farida, S.Kom. yang dalam sambutannya menekankan pentingnya pembekalan nonteknis bagi para siswa. “Kami sangat menyambut baik kolaborasi ini. Siswa kami membutuhkan bukan hanya keahlian jurusan, tetapi juga ketangguhan, motivasi, dan kesiapan mental untuk melangkah ke dunia kerja yang penuh dinamika,” ujarnya.
Menguatkan Identitas, Ketangguhan, dan Literasi Risiko Kerja
Tim PKM yang diketuai oleh Dr. Wiwin Hendriani, S.Psi., M.Si., menghadirkan rangkaian psikoedukasi yang dirancang secara partisipatif dan kontekstual berdasarkan peta kebutuhan lulusan SMK. Materi yang diberikan mencakup empat elemen utama: (1) Ketangguhan psikologis dan kemampuan beradaptasi dalam menghadapi tekanan maupun ketidakpastian; (2) Kreativitas dan kemandirian, termasuk identifikasi potensi diri untuk merancang peluang kerja mandiri; (3) Personal branding, yaitu bagaimana siswa membangun citra diri profesional dan memperkenalkan kompetensi mereka secara meyakinkan; dan (4) Literasi risiko kerja, terutama terkait maraknya kasus penipuan kerja, peluang kerja palsu, dan bahaya perdagangan orang yang kerap menyasar lulusan SMK.
Sesi psikoedukasi yang dipandu oleh anggota tim, Rudi Cahyono, M.Psi., Psikolog disampaikan melalui ceramah, diskusi, refleksi, dan penyusunan profil diri. Siswa juga diminta menghasilkan satu ide usaha berbasis kompetensi kejuruan mereka sebagai langkah awal pengembangan kreativitas dan kemandirian.
Para peserta menyampaikan antusiasme selama kegiatan berlangsung. Perwakilan siswa mengaku materi yang diperoleh membuka wawasan tentang tantangan dunia kerja. “Saya jadi tahu bagaimana mengenali dan waspada terhadap penipuan kerja, dan bisa lebih cermat nantinya dalam membuat profil diri untuk melamar pekerjaan,” ujar salah satu peserta.
Guru Rumuskan Rencana Tindak Lanjut dalam FGD
Selain menyasar siswa, program PKM ini juga menguatkan kapasitas sekolah melalui penyelenggaraan FGD bersama guru, termasuk guru BK, wali kelas, dan pimpinan sekolah. Kegiatan ini bertujuan menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) agar upaya pembinaan kesiapan kerja dapat berlanjut secara mandiri di sekolah.
Dalam FGD yang dipandu tim pelaksana, para guru melakukan pemetaan kebutuhan, mengidentifikasi sumber daya yang dimiliki sekolah, dan merumuskan strategi keberlanjutan. Beberapa gagasan yang muncul antara lain: (1) Integrasi materi ketangguhan psikologis dalam layanan Bimbingan Konseling; (2) Integrasi muatan psikoedukasi dalam kegiatan ekstrakurikuler; (3) Pembimbingan rutin penyusunan personal branding siswa oleh wali kelas atau guru BK; dan (4) Perluasan jejaring dengan alumni dan pelaku usaha lokal untuk lebih membuka wawasan karier siswa.
Para guru menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan kerangka kerja yang jelas untuk melanjutkan program secara terstruktur. “Kami merasa terbantu karena sekarang memiliki peta langkah yang konkret untuk membina kesiapsiagaan mental siswa. Ini sangat relevan dengan tantangan lulusan SMK saat ini,” kata salah satu peserta FGD.
Koordinator kegiatan menegaskan pentingnya keberlanjutan upaya ini. “Kesiapan kerja bukan sekadar kemampuan teknis. Di tengah meningkatnya angka pengangguran lulusan SMK dan risiko penipuan kerja, ketangguhan psikologis menjadi modal utama. Program ini kami rancang agar sekolah dapat meneruskan pembinaan secara mandiri sehingga dampaknya berlangsung jangka panjang.”
Upaya Konkret Menjawab Tantangan Nasional
Program ini sejalan dengan berbagai data nasional yang menunjukkan tingginya tingkat pengangguran di kalangan lulusan SMK serta kebutuhan untuk memperkuat pendidikan vokasi di Indonesia. Program ini dalam jangka panjang juga berkontribusi terhadap pencapaian pendidikan berkualitas pada jenjang SMK (SDG 4) serta pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (SDG 8). Dengan pendekatan psikologis yang terstruktur dan berbasis kebutuhan nyata lapangan, kegiatan PKM ini diharapkan mampu menjadi model bagi sekolah-sekolah kejuruan lainnya. Fakultas Psikologi Universitas Airlangga berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam upaya membangun generasi muda yang tangguh, kreatif, dan adaptif terhadap perubahan. Melalui kolaborasi berkelanjutan dengan dunia pendidikan, kegiatan seperti ini menjadi langkah nyata dalam mempersiapkan siswa SMK menghadapi tantangan masa depan secara lebih siap dan percaya diri.












