Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Psikologi Bina Masyarakat 2025 Kecamatan Kranggan Mojokerto

Psikologi Bina Masyarakat atau PSIBI adalah sebuah program kerja dari Departemen. Pengabdian Masyarakat BEM KM Fakultas Psikologi Universitas Airlangga 2025. Program ini merupakan kegiatan pembinaan terhadap suatu wilayah masyarakat yang telah dilaksanakan di Kecamatan Kranggan Mojokerto pada hari Rabu tanggal 9 sampai dengan Sabtu 19 Juli 2025. Kegiatan ini menyasar banyak kalangan masyarakat, mulai dari PKK wilayah Kranggan, ibu-ibu kader, lansia, siswa-siswa SDN Kranggan 5, siswa-siswa  penyandang disabilitas di SLB B Pertiwi, serta wali murid dan guru-guru SLB.  Program kerja ini meliputi pemecahan permasalahan seperti masalah sosial, kesehatan, pendidikan, serta keterampilan melalui interaksi dan dari berbagai kegiatan yang kami lakukan. Dalam kegiatan ini, kami juga dengan aktif melibatkan pihak eksternal sebagai bentuk kerja sama

Sejalan dengan Tridarma Perguruan Tinggi  memiliki misi menjadi fasilitator keluarga mahasiswa dalam memberikan kontribusi terhadap masyarakat sebagai wujud pengabdian. Tujuan dari dilaksanakannya program kerja tersebut antara lain:

  1. Memberikan kontribusi kepada masyarakat sebagai bentuk pelayanan dengan menyediakan fasilitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan membantu memecahkan masalah dalam lingkungan masyarakat serta meningkatkan kepedulian terhadap sesama.
  2. Memberikan kontribusi terhadap masyarakat sebagai wujud pengabdian dengan memberikan fasilitas dari berbagai kebutuhan dan membantu pemecahan masalah dalam lingkungan masyarakat serta meningkatkan kepedulian terhadap sesama.
  3. Memberikan kontribusi kepada masyarakat sebagai salah satu perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat meliputi program peningkatan ekonomi, sosial, dan kesehatan termasuk kesehatan mental yang meliputi aspek psikologis.
  4. Memberikan pendampingan pada kelompok masyarakat tertentu untuk pemberdayaan masyarakat berkelanjutan khususnya dalam aspek pendidikan dan keterampilan.

Sebagai upaya pemenuhan sekaligus fokus utama kegiatan, sasaran program ini ditujukan kepada anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan anak-anak Sekolah Luar Biasa (SLB) dalam rangka mendukung pencapaian SDGs nomor 4 (Quality Education) melalui kegiatan psikoedukasi dan pembelajaran inklusif. Selain itu, program ini juga berkontribusi terhadap SDGs nomor 3 (Good Health & Wellbeing) dengan menyasar lansia, orang tua/wali murid SLB, serta warga setempat.

Program ini telah dilaksanakan selama 4 tahun berturut-turut dari tahun 2022-2025 dan masih akan berlanjut di tahun-tahun selanjutnya; Acara kami diikuti oleh 41 KM Psikologi dari angkatan 2022, 2023, 2024, dan secara total dihadiri oleh 849 Warga Kelurahan dan Kecamatan Kranggan.  Output program yang telah dilaksanakan mendapatkan feedback yang cukup baik dari Warga dan Kepala Kelurahan Kranggan, Beliau menyampaikan feedback bahwasanya program kami diterima dengan baik oleh masyarakat karena ini kali pertamanya Kecamatan Kranggan, termasuk Kelurahan Kranggan, kedatangan mahasiswa yang mengadakan Pengabdian Masyarakat di wilayahnya.

Kegiatan Psikologi Bina Masyarakat diawali dengan adanya sowan untuk sebar undangan secara langsung ke rumah warga guna memperkenalkan dan mengajak warga untuk mengikuti kegiatan PSIBI selama 10 hari kedepan. Seluruh panitia dipimpin oleh divisi korlap untuk persebaran lokasi. Lokasi sebar undangan dilakukan di wilayah Kelurahan Kranggan tepatnya di wilayah Suratan, Panggreman, dan sekitarnya. Kegiatan dilanjut pada malam hari dengan pelaksanaan kegiatan makrab inti. Makrab inti dilakukan sebagai langkah awal untuk memperkenalkan kembali kegiatan PSIBI serta mempererat hubungan antara panitia PSIBI (Psikologi Bina Masyarakat) dengan para pemangku masyarakat kelurahan Kranggan yang banyak dihadiri oleh kader wilayah. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain perkenalan program, perkenalan panitia, sesi games dan ditutup dengan karaoke serta foto bersama.

Di hari selanjutnya pada tanggal 10 Juli 2025, kegiatan Opening ceremony dilaksanakan sebagaipembukaan dari kegiatan PSIBI yang akan dijalankan selama 11 hari. Kegiatan ini dihadiri oleh dekan Fakultas Psikologi UNAIR, perwakilan pemangku jabatan, kader, hingga warga setempat. Acara pembukaan ini dilakukan offline di aula kantor Kecamatan Kranggan. Kegiatan diawali dengan sambutan dekan, perwakilan kecamatan Kranggan dan lurah Kelurahan Kranggan. Terdapat paparan kegiatan PSIBI yang akan dilaksanakan dalam 11 hari mendatang serta pemotongan tumpeng sebagai simbolis untuk pelaksanaan PSIBI di Kecamatan Kranggan. Tak lupa kegiatan ini ditutup dengan dokumentasi.

Keesokan harinya pada tanggal 11 Juli 2025, dilaksanakan kegiatan yoga lansia dan Medical Check Up yang dilakukan sebagai bentuk pemberdayaan lansia yang ada di Kelurahan Kranggan. Kedua kegiatan ini dilaksanakan di Balai RW 01 Suratan. Bentuk dari yoga lansia yang dilakukan menggunakan kursi sebagai media untuk mempermudah pergerakan lansia serta bekerja sama dengan (sebut nama coachnya). Setelah selesai melaksanakan yoga, para lansia kemudian melakukan medical check up. Kegiatan medical check up sendiri bekerja sama dengan dinas kesehatan Mojokerto dan dilakukan secara gratis untuk para lansia.

Pada hari Minggu, 13 Juli 2025, kegiatan PSIBI diawali dengan kerja bakti bersama warga di wilayah RT 4 dan RT 5 Kelurahan Kranggan. Panitia PSIBI bersama masyarakat setempat bergotong royong membersihkan lingkungan, mulai dari selokan, jalan utama, hingga area sekitar kantor kelurahan dan kecamatan. Tim panitia dibagi ke dalam dua kelompok untuk menjangkau dua RT secara bersamaan, kemudian berkumpul kembali di area kantor kecamatan untuk penyelesaian akhir. Suasana kerja bakti berlangsung penuh keakraban, diiringi canda tawa warga yang bahu-membahu membersihkan lingkungan. Melalui kegiatan ini, Panitia berupaya menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kebersihan, sekaligus memperkuat nilai gotong royong yang masih kental dalam masyarakat Kranggan.

Malam harinya, dilanjutkan dengan Malam Keakraban (Makrab) yang diadakan di aula kantor Kelurahan Kranggan. Acara ini dihadiri oleh warga, kader PKK, dan tokoh masyarakat setempat. Makrab menjadi wadah untuk mempererat hubungan emosional antara panitia PSIBI dengan warga, sekaligus menindaklanjuti kedekatan yang telah dibangun melalui lomba warga pada hari sebelumnya. Acara diawali dengan penampilan dari mahasiswa, dilanjutkan pembagian hadiah lomba warga, dan ditutup dengan karaoke serta dokumentasi bersama. Dibandingkan makrab pertama (9 Juli 2025), suasana makrab kali ini jauh lebih meriah karena dihadiri lebih banyak audiens. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam membangun harmonisasi, memperlihatkan keterbukaan warga terhadap keberadaan mahasiswa, dan memperkuat kolaborasi di hari-hari berikutnya.

Pada Senin, 14 Juli 2025, kegiatan berlanjut dengan psikoedukasi warga yang mengusung tema “Pengelolaan Emosi Orang Tua dalam Proses Parenting kepada Anak Usia Dini”. Acara berlangsung di aula kantor Kelurahan Kranggan dan dihadiri oleh para orang tua serta kader wilayah. Materi disampaikan oleh Dr. Primatia Yogi Wulandari, S.Psi., M.Si., Psikolog, dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Pemateri menekankan pentingnya keterampilan regulasi emosi dalam pola asuh, peran empati dalam interaksi dengan anak, serta dampak psikologis stres orang tua terhadap tumbuh kembang anak. Warga terlihat antusias dengan mengajukan pertanyaan seputar kesulitan dalam mendampingi anak, terutama terkait pengelolaan marah dan stres sehari-hari. Melalui kegiatan ini, diharapkan orang tua semakin memahami peran pentingnya dalam menciptakan lingkungan keluarga yang sehat secara emosional.

Selasa, 15 Juli 2025, ditujukan khusus bagi orang tua siswa SLB B Pertiwi Kranggan. Psikoedukasi mengangkat tema “Kesiapan Masa Transisi Remaja-Dewasa bagi Anak Tunarungu”, yang disampaikan oleh dosen Fakultas Psikologi UNAIR, Pramesti Pradna Paramita, M.Ed.Psych., Ph.D., Psikolog. Materi menyoroti tantangan yang dihadapi anak dengan hambatan pendengaran dalam memasuki masa remaja hingga dewasa, baik dari segi akademik, sosial, maupun emosional. Orang tua diajak berdiskusi mengenai strategi mendukung kemandirian anak, pentingnya komunikasi empatik, serta peran keluarga dalam menumbuhkan rasa percaya diri anak. Antusiasme peserta tampak dari keterlibatan aktif mereka dalam sesi tanya jawab, berbagi pengalaman, hingga menyampaikan kesulitan mendampingi anak di rumah. Kegiatan ini menjadi ruang edukasi sekaligus dukungan psikososial bagi orang tua dalam menghadapi fase perkembangan anak.

Masih di hari yang sama, kegiatan dilanjutkan dengan sesi konseling individual yang bertempat di ruang khusus di SLB B Pertiwi. Konseling difasilitasi oleh mahasiswa profesi psikologi Universitas Airlangga yang berperan sebagai konselor. Setiap sesi berlangsung selama kurang lebih 30 menit dengan rata-rata 4–5 orang tua sebagai klien dalam satu sesi. Topik yang dibicarakan bervariasi, mulai dari kesulitan dalam mengasuh anak tunarungu, strategi komunikasi di rumah, hingga perasaan tertekan atau lelah yang dialami orang tua. Meskipun terdapat hambatan karena beberapa orang tua pulang sebelum mendapat giliran akibat jadwal yang berbarengan dengan jam pulang sekolah anak, kegiatan konseling secara keseluruhan berjalan baik dan memberikan ruang aman bagi orang tua untuk mengekspresikan diri sekaligus memperoleh arahan psikologis.

Pada hari Rabu, 16 Juli 2025, Terdapat kegiatan di SDN Kranggan 5 dengan tema “Etika dalam Berteman”. Peserta kegiatan adalah siswa kelas 3 dan 4 yang dibagi ke dalam enam kelompok kecil. Kegiatan dimulai dengan pemaparan materi oleh panitia mengenai pentingnya sikap saling menghargai, kejujuran, dan sportivitas dalam pertemanan. Setelah itu, siswa diajak istirahat sejenak lalu dilanjutkan dengan permainan engklek PSIBI, sebuah permainan tradisional yang dimodifikasi sebagai media pembelajaran nilai kebersamaan. Anak-anak sangat antusias mengikuti permainan, mereka belajar bagaimana berbagi giliran, menghargai aturan, dan saling mendukung dalam kelompok. Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan materi secara teoritis, tetapi juga memberikan pengalaman langsung tentang makna persahabatan yang sehat dan positif.

Di waktu yang bersamaan terdapat kegiatan di SLB B Pertiwi dengan workshop bertema “Cerdas Menjaga Diri & Semangat Sekolah untuk Meraih Prestasi”. Kegiatan ini dirancang khusus untuk anak-anak penyandang tunarungu. Sesi pertama berfokus pada pemahaman anak mengenai konsep menjaga diri, termasuk mengenali situasi berbahaya dan cara melindungi diri. Sesi kedua menekankan pentingnya memiliki cita-cita serta semangat belajar untuk masa depan. Setelah itu, anak-anak diajak membuat karya kreatif berupa pop-up book. Dengan didampingi panitia, mereka memotong, menempel, dan menghias kertas menjadi buku cerita tiga dimensi sederhana. Aktivitas ini tidak hanya melatih keterampilan motorik halus, tetapi juga menjadi sarana mengekspresikan diri sekaligus menginternalisasi pesan yang disampaikan dalam materi. Anak-anak tampak gembira dan bangga menunjukkan hasil karya mereka, sementara guru-guru SLB mengapresiasi kegiatan yang dinilai mampu memotivasi anak untuk lebih berani dan kreatif.

Pada Kamis, 17 Juli, kami mengadakan kegiatan bersama anak-anak SDN Kranggan 5 dengan berkreasi membuat gelang dari berbagai manik-manik. Anak-anak dibagi dalam kelompok kecil dan didampingi kakak panitia, diberikan kebebasan mengekspresikan kreativitas serta saling berbagi manik-manik antar kelompok. Kegiatan ini mengasah kreativitas, keterampilan motorik halus, sekaligus menanamkan nilai berbagi sesuai materi “Etika dalam Pertemanan”. Setelah membuat gelang, mereka menulis pesan dan kesan untuk teman dan panitia, lalu saling bertukar gelang sebagai bentuk kebersamaan. Selain itu, kami juga menggelar Workshop Memasak bersama warga, khususnya bumil dengan indikasi KEK serta kelompok stunting dan wasting. Workshop ini mengajarkan cara mengolah daun kelor menjadi makanan bergizi, dipandu seorang chef dan pemilik bakery berpengalaman. Peserta belajar membuat pasta daun kelor dan olahan yang sesuai dengan peralatan dapur umum, menghasilkan cheesecake kelor dan bakpia kelor isi coklat. Bahan mudah ditemukan, pengolahan praktis, sehat, dan bernilai ekonomis.

Keesokan harinya, kami mengadakan Workshop Sukulen bersama para lansia. Setiap peserta diberikan satu pot tanaman sukulen yang mereka boleh cat sesuai kreativitas masing-masing, kemudian menanam sukulen tersebut dengan pendampingan dari panitia. Melalui kegiatan ini, diharapkan para lansia dapat melatih keterampilan motorik halus, meningkatkan kreativitas, serta merangsang konsentrasi dan rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan memberikan hiburan positif bagi para lansia. Kemudian, pada tanggal 19 Juli sekaligus hari terakhir kegiatan, kami menyelenggarakan jalan sehat dan closing ceremony. Rangkaian acara diawali dengan senam pagi, dilanjutkan dengan jalan sehat yang diikuti oleh peserta dari berbagai usia, mulai anak-anak, remaja, dewasa, bahkan lansia. Kami juga membuka kesempatan bagi bazar UMKM warga setempat untuk berpartisipasi memeriahkan acara. Sebanyak 15 UMKM dengan berbagai kategori, seperti makanan ringan, makanan berat, minuman, sembako, dan buah tangan seperti manik-manik, turut mengisi tenant bazar yang kami sediakan secara gratis. Di akhir kegiatan, diselenggarakan pembagian berbagai doorprize sebagai bentuk apresiasi kepada warga yang hadir. Selanjutnya, diadakan closing ceremony sebagai simbol penutupan program Psikologi Bina Masyarakat. Dalam upacara tersebut, kami menyerahkan plakat dan sertifikat penghargaan kepada pihak Kecamatan, Kelurahan, SD, dan SLB sebagai ungkapan terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin selama pelaksanaan kegiatan.