Psychology Film Festival (PFF) kembali diadakan untuk kedelapan kalinya. Bertempat di UPT Taman Budaya, Gedung Cak Durasim Surabaya, PFF ramai didatangi banyak penonton terutama dari kalangan pecinta film. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, 2 hingga 3 November 2019. PFF sendiri merupakan rangkaian dari acara Psychofest UNAIR yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya.
Koordinator PFF 2019, Afif Naufalrachman, menjelaskan bahwa di tahun ini PFF mengangkat tema “Consciousness”. Tema ini diangkat sebagai media penyampaian isu seputar kesadaran yang sebenarnya dibutuhkan tapi sering kali luput dalam kehidupan sehari-hari. PFF sendiri pun terbentuk sebagai wadah para film maker bertemu dengan penontonnya dan juga sebagai tempat bertemunya puluhan komunitas film dari berbagai daerah.
Menariknya, PFF dapat ditonton oleh semua orang secara gratis dan hanya perlu mendaftar melalui laman online yang telah disediakan sehingga tidak perlu mengantre dan bebas memilih tempat duduk yang dirasa nyaman. Di 8th Psychology Film Festival ini terdapat 29 film yang ditayangkan dari 219 jumlah film yang daftar dan telah dikurasi. Kompetisi film pendek tersebut dibagi menjadi kategori pelajar dan kategori umum.
Selain itu, di hari kedua, PFF juga memutarkan special screening film “Kucumbu Tubuh Indahku” karya Garin Nugroho dan dihadiri langsung oleh pemainnya, Muhammad Khan dan Mbok Tun. Tak hanya itu, di akhir film pun dibuka sesi diskusi bersama Dosen Psikologi UNAIR, Ibu Atika Dian Ariana, S.Psi., M.Sc. untuk membahas isi dari film tersebut.
Harapannya, PFF tetap Berjaya dan dapat lebih baik di tahun-tahun mendatang. Seperti tagline yang ada pada Psychofest 2019, 8th Psychology Film Festival sukses membuat setiap penonton “bersama mengukir cerita”.
~Tim Insight