Penulis: Garcia Aprilia Noya
NIM: 113241058
Di era digital yang semakin canggih, tentu penekanan dalam menunjukan penampilan terbaik di dalam media sosial telah menjadi fenomena yang semakin umum. Terutama pada generasi remaja perempuan gen-z. Salah satu alat yang dapat membantu remaja perempuan dalam mengekspresikan penampilan terbaik mereka adalah make-up. Namun, make-up tidak hanya berperan untuk mempercantik wajah tetapi juga bagaimana membangun kepercayaan diri atau self-confidence ketika bersosialisasi di publik. Lalu bagaimana peran make-up itu sendiri dalam meningkatkan self-confidence remaja perempuan masa kini?
1. Bentuk dalam mengekspresikan diri!
Penggunaan make-up bagi remaja dapat menjadi kegiatan positif untuk remaja perempuan dalam mengekspresikan karakter dan pembawaan mereka. Make-up sendiri memiliki banyak jenis, warna, hingga teknik dalam merias wajah yang dapat meningkatkan kreativitas dalam mencerminkan identitas diri mereka.
2. Meningkatnya kualitas penampilan
Dengan menggunakan make-up, remaja akan merasa bahwa penampilan mereka jauh lebih meningkat dan hal ini akan membangun kepercayaan diri mereka. Bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga percaya diri ketika harus berinteraksi dengan sosial.
3. Membangun mood
Proses dalam melangsungkan make-up dapat menjadi proses yang menyenangkan terutama bagi remaja perempuan. Karena dengan melakukan aktivitas ini, remaja akan lebih memahami dirinya masing-masing dalam mempersiapkan diri serta mental yang baik untuk memulai hari. Setelah mendapatkan hasil make-up yang maksimal, remaja akan jauh lebih bersemangat dalam menjalankan aktivitasnya.
Namun, sekalipun make-up menjadi suatu sarana yang dapat memberikan aspek positif dalam membangun kepercayaan diri seseorang, penting untuk kita sadari bahwa penggunaan make-up juga dapat membawa remaja ke dalam dampak negatif, terutama dalam kesehatan mental remaja.
1. Menciptakan standar kecantikan yang tidak logis
Munculnya paparan iklan dalam media sosial bahkan pamflet terhadap gambar-gambar kecantikan perempuan yang ideal menurut generasi masa kini membangun standarisasi di dalam kecantikan yang tidak logis. Hal ini dapat menjadi dampak bagi remaja perempuan untuk membanding-bandingkan diri mereka dengan paparan iklan tersebut, dan membangun ekspektasi berlebih untuk diri mereka sendiri. Sehingga, munculnya rasa ketidakpuasan maupun minder di dalam diri mereka.
2. Tekanan dari lingkup sosial
Munculnya tekanan dari lingkup sosial hadir karena remaja perempuan merasa fomo (fear of missing out) dalam mengikuti tren kecantikan yang sedang marak di media sosial. Banyak remaja perempuan yang akhirnya merasa tertekan untuk menggunakan make-up supaya mendapatkan validasi dari banyak orang. Hal ini dapat menimbulkan tekanan yang akhirnya mengarah kepada stress remaja.
Dari sini, kita dapat mempelajari bahwa make-up menjadi peran yang krusial dalam membangun kepercayaan diri atau self-confidence seorang remaja baik dari aspek positif hingga ke arah negatif. Sebagai generasi yang sudah berkembang di era yang lebih maju, sudah semestinya kita untuk lebih bijak dalam menyadari efek kesehatan mental yang dapat ditimbulkan.
Referensi
- Laowe, C. (2019, October 2). Perbedaan Self confidence Pada Pengguna Make Up Dan Tidak Menggunakan Make Up Pada Remaja Putri. https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/11377
- Masita Yulandri Salim, Harlina Hamid, & Ismalandari Ismail3. (2023). Hubungan Kepercayaan Diri dan Intensitas Penggunaan Make up Berlebihan pada Wanita Dewasa Awal di Kota Makassar. PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial Dan Humaniora, 3(1), 167–174. https://doi.org/10.56799/peshum.v3i1.2653