Sebagai bentuk kontribusi guna tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) no 3, 4, dan 10 serta untuk mematahkan stigma terhadap anak dengan autisme, kami mengadakan suatu kegiatan psikoedukasi yang dilaksanakan melalui webinar dengan judul “Break A Stigma: Creating Safe Environment for Children with Autism” pada hari Jumat, tanggal 27 Mei 2022. Adapun penyusunan acara ini terbagi ke dalam tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Tahap persiapan dimulai dengan pengumpulan data terkait kasus anak dengan autism spectrum disorder di media massa. Tujuannya adalah untuk mengetahui hal apa yang kerap menjadi masalah pada anak dengan ASD. Setelah data didapatkan dan diketahui bahwa masalah yang masih sering terjadi adalah pemberian stigma pada anak ASD sehingga topik tentang stigma pada anak dengan ASD. Setelah menentukan topik, kami merancang kegiatan, menyebar poster, membuat link pendaftaran melalui g-form serta grup Whatsapp untuk mengkoordinir peserta, mengajukan surat permohonan narasumber, dan mempersiapkan hal-hal lain yang diperlukan untuk mendukung kelancaran kegiatan.
Pemaparan materi mengenai autisme
Pelaksanaan kegiatan melalui media zoom meeting yang dihadiri oleh kurang lebih 60 peserta. Tahap ini diawali dengan pengerjaan pre-test untuk mengukur pengetahuan serta sikap terhadap anak dengan ASD melalui g-form. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan peserta serta seberapa paham peserta sebaiknya bersikap kepada anak dengan ASD. Setelah pengisian pre-test, kegiatan ini dibuka dengan perkenalan narasumber serta penjelasan singkat terkait tujuan dari kegiatan psikoedukasi ini. Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber selama 60 menit dengan materi yang berfokus pada pengetahuan tentang autisme spectrum disorders dan stigma pada anak dengan ASD. Tujuan pemaparan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan peserta terkait autism spectrum disorders, menyangkal stigma yang kerap kali diberikan pada anak dengan ASD, dan meningkatkan pemahaman bagaimana cara bersikap pada anak dengan ASD.
Pemaparan materi mengenai stigma
Kegiatan ini dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan durasi waktu 30 menit. Melalui sesi tanya jawab ini diharapkan peserta dapat bertanya lebih dalam lagi maupun berbagi cerita atau kasus yang pernah dialami, sehingga peserta lainnya dapat belajar dari apa yang disampaikan peserta tersebut.
Setelah sesi tanya jawab, peserta diminta untuk mengisi evaluasi yang mana menggunakan kuesioner yang sama serta mengisi post-test melalui g-form. Tujuannya adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan serta pemahaman peserta sebelum diberikan psikoedukasi. Kegiatan ini diakhiri dengan penyampaian rangkuman materi oleh MC dan foto bersama.