Fakultas Psikologi Universitas Airlangga mengadakan ajang pencarian bakat yang ditujukan pada anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di sekolah inklusi se-Jawa Timur. Acara ini diadakan sebagai salah satu bentuk komitmen pengembangan ABK di Jawa Timur oleh Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Tujuan dari acara ini adalah untuk mengapresiasi bakat dari anak berkebutuhan khusus serta memperkenalkan sekolah inklusi kepada masyarakat, khususnya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Selain itu diharapkan pula masyarakat menyadari bahwa terlepas dari perbedaan yang dimiliki, anak berkebutuhan khusus juga memiliki bakat yang tidak kalah hebat dari anak normal lainnya.
Acara yang bertajuk “Psikologi Mencari Bakat” ini cukup menarik banyak minat dari kalangan umum. Setidaknya, terdapat 155 siswa berkebutuhan khusus yang mengikuti acara ini. Dari jumlah tersebut terdapat 68 penampil yang akan berunjuk diri secara solo maupun kelompok. Nantinya, mereka akan menunjukkan bakat mereka seperti bernyanyi, menari, atau membaca puisi di hadapan tiga juri. Para juri dari acara ini merupakan mahasiswa Magister Profesi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga untuk tahap audisi, sedangkan khusus untuk acara final juri-juri terdiri dari dosen, pakar musik, serta pakar inklusi.
Adapun dalam acara ini peserta dibagi menjadi 2 kategori; jenjang TK hingga SD dan jenjang SMP hingga SMA. Acara ini sendiri terdiri dari dua tahapan. Tahap pertama, audisi, berlangsung pada Rabu, 3 April 2013 hingga Kamis, 4 April 2013 dan tahap final akan dilangsungkan pada 26 April 2013. Nantinya, acara final akan dibarengi oleh peluncuran CFI (Center For Inclusion), unit terapan baru Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.
Acara ini cukup menarik antusiasme dari peserta. “Acaranya bagus”, ujar Ardiansyah, salah satu peserta Psikologi Mencari Bakat ini setelah sebelumnya menampilkan bakat membaca puisinya kepada para juri. Selain membaca puisi, ia juga dapat bermain gitar serta bernyanyi. Menurut Ibu Linda, salah satu wali siswa dari Ardiansyah, acara ini sangat bagus karena menurutnya di Surabaya baru pertama kali diadakan acara seperti ini. Sebelumnya ia pernah mengikuti acara serupa namun hanya unjuk bajak dalam bidang atletik saja. Selain itu acara ini dapat menambah kepercayaan diri dari peserta. Ia juga mengharapkan bahwa adanya kelanjutan terhadap acara seperti ini karena acara ini dapat menjadi media untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa anak berkebutuhan khusus sekolah inklusi juga mempunyai bakat seperti anak lainnya.
Oleh Brian P.A (Faculty Ambassador)