Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

PKPK Psikologi UNAIR Berikan Pelatihan Kesehatan Mental berbasis Appreciative Inquiry pada Warga Binaan Perempuan Rutan Gresik

Pada Jumat, (18/7/2025), Yayasan Lohjinawi dan PLN Power Nusantara bekerja sama dengan Pusat Krisis dan Pengembangan Komunitas Fakultas Psikologi Universitas Airlangga menyelenggarakan pelatihan kesehatan mental bertajuk “Pelatihan Kesehatan Mental Berbasis Appreciative Inquiry: Jiwa Sehat, Langkah Hebat” di Aula Lantai 2 Rutan Kelas IIB Gresik Pukul 09.30-11.30 WIB. Kegiatan ini bertujuan memberdayakan perempuan serta membantu warga binaan dari rutan dalam menentukan arah hidup dan perencanaan masa depan, hal ini diharapkan mendorong SDGs 3 yaitu kesehatan mental dan SDGs 5 yaitu kesetaraan gender.

Pelatihan ini menghadirkan Bani Bacan Hacantya Yudanagara, S.Psi., M.Si., Ketua Pusat Krisis dan Pengembangan Komunitas, sebagai pemateri. Sementara itu, Lantip Muhammad Dewabrata, S.Psi., M.Si. bertindak sebagai pembawa acara. Dua fasilitator turut mendampingi peserta yang terdiri dari 20 warga binaan perempuan Rutan Kelas IIB Gresik.

Materi pelatihan mengangkat konsep 4D (Discovery, Dreaming, Design, Destiny) yang dilakukan dengan kegiatan interaktif. Pada mulanya peserta diminta untuk menulis harapan mereka pada sticky notes dan ditempelkan ke pohon harapan yang sudah disiapkan sebelumnya, kemudian di tahap Discovery, peserta diajak menuliskan kelebihan diri dan mendiskusikannya dalam kelompok. Sebagai bentuk pengurangan stress, peserta diajarkan materi lingkaran kontrol untuk mengelola stres dengan berfokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan. Peserta juga diajarkan teknik butterfly hug sebagai metode coping stress mandiri yang bisa dilakukan. Selagi mempraktikkan butterfly hug peserta diberikan sesi dreaming, dimana mereka membayangkan masa depan ideal sebelum menuliskan rencana konkret untuk mencapainya.

Sebagai penutupan acara, ibu bani bacan menuturkan, “Seringkali, kita terjebak pada tuntutan pencapaian. Padahal, yang terpenting adalah menyadari kapasitas diri dan fokus pada apa yang bisa kita raih” ujarnya yang disambut tepuk tangan meriah peserta. Salah seorang peserta, Ibu A, mengapresiasi pelatihan ini dengan menyebutkan bahwa kegiatan ini cukup positif dan sangat membantu, “Menurut saya, materi lingkaran kontrol sangat membantu. Saya sadar bahwa omongan orang lain tidak bisa dikendalikan dan seringkali bikin down ya, tetapi respons saya bisa diatur,” tuturnya.