Studi Perbandingan Pengguna Platform Q&A Brainly
Tim peneliti dari Fakultas Psikologi Universitas Airlangga berkolaborasi dengan platform tanya-jawab online Brainly Indonesia mengadakan penelitian bertajuk Learning Style and Sociopsychological Profile of Secondary Students Using Online Social Q&A Service in Indonesia. Partisipan dalam riset ini tidak hanya mengisi data demografi dan menyelesaikan tes akademik, namun juga mengisi kuesioner gaya belajar dan model interaksi pada platform Brainly serta skala psikologis terkait efikasi diri dan kepribadian. Hasil yang didapatkan rupanya menarik dan mampu menggambarkan penggunaan media online oleh siswa jaman sekarang.
Brainly merupakan layanan Q&A yang digunakan untuk berkolaborasi dalam memecahkan soal-soal akademik
Secara umum hasil riset menunjukkan bahwa pengguna yang aktif bertanya dan menjawab dalam Brainly secara signifikan mampu menyelesaikan persoalan akademik dengan nilai yang lebih tinggi dibandingkan para pengguna/pengunjung pasif. Masing-masing partisipan diminta untuk menyelesaikan 15 pertanyaan yang terdiri dari matematika, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia sesuai dengan jenjang pendidikan. Sistem skoring adalah 1 untuk benar dan 0 untuk salah. Rupanya rerata hasil tes pada mereka yang menjadi pengguna aktif adalah 8,48 dan mereka yang menjadi pengguna pasif adalah 7.59.
Uji perbedaan skor belajar antara pengguna aktif dan pasif secara signifikan juga tampak menonjol pada siswa kelas 8, 9, 10 dan 12. Pada siswa kelas 8, nilai rerata siswa yang menjadi pengunjung aktif adalah 10.19, sedangkan pada pengguna pasif adalah 8.6. Begitu juga pada siswa kelas 9, dimana pengguna aktif mendapatkan rerata skor sebesar 8.54 dan pengguna pasif sebesar 7.17. Pada kelas 10, rerata skor pengguna aktif adalah 9.02 dan pasif sebesar 7.74. Pada kelas 12, rerata skor pengguna aktif adalah 7.87 dan pasif sebesar 6.77. Hasil perbedaan ini tidak cukup signifikan pada Kelas 7 dan kelas 11. Pada kelas 7 dapat disebabkan pada pengguna aktif yang bergabung dalam riset ini terlalu sedikit yaitu sebanyak 22 orang. Sedangkan pada kelas 12, proporsi antara pengguna aktif dan pasif yang bergabung tidak berimbang sehingga tidak dapat dibandingkan, dimana pengguna pasif adalah sebesar 97 orang, dan pengguna aktif sebanyak 57 orang.
Pengguna aktif Brainly cenderung memiliki rerata nilai yang lebih tinggi
Gaya belajar juga rupanya mampu mempengaruhi tipe pengguna Brainly. Individu dengan gaya belajar independen ditunjukkan dengan kemandirian untuk mencari tahu persoalan akademis secara lebih dalam cenderung menjadi tipe pengguna aktif dalam menjawab pertanyaan di Brainly. Begitu pula dengan gaya belajar kompetitif yang digerakkan oleh persaingan dan gaya belajar partisipatif cenderung dimiliki oleh pengguna yang aktif menjawab pertanyaan di Brainly. Sedangkan gaya belajar avoidant yang tidak menunjukkan ketertarikan pada aktivitas pembelajaran di kelas cenderung ditunjukkan oleh pengguna/pengunjung pasif Brainly. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan adanya pengaruh signifikan gaya belajar independen dan partisipatif terhadap hasil tes yaitu semakin tinggi kecenderungan gaya belajar tersebut maka nilai hasil penyelesaian tes juga tinggi. Sebaliknya, individu dengan gaya belajar avoidant yang cenderung ogah-ogahan dalam aktivitas di kelas cenderung memiliki hasil tes yang rendah.
Individu yang cenderung berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran memiliki hasil penyelesaian yang tinggi
Efikasi diri dan dimensi kepribadian consciountiousness merupakan variabel psikologis yang berpengaruh secara signifikan pada kategori pengguna tertentu. Efikasi diri merujuk pada tingkat keyakinan seseorang terkait kemampuan dirinya dalam melakukan dan menyelesaikan tugas-tugas akademik, sedangkan kepribadian consciountiousness adalah dimensi kepribadian yang menunjukkan fokus dan kontrol untuk meraih tujuan tertentu. Individu dengan tingkat efikasi diri dan level consciountiousness yang tinggi cenderung merupakan pengguna aktif dan sebaliknya pengguna dengan tingkat kedua variabel yang rendah cenderung untuk menjadi pengguna/pengunjung pasif. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna aktif Brainly cenderung memiliki keyakinan diri dalam menyelesaikan persoalan akademik serta mempunyai orientasi dan kontrol untuk mencapai tujuan tertentu.
Pola interaksi pengguna aktif Brainly juga lebih bervariasi. Pola tersebut mencakup hubungan timbal-balik antar pengguna, kolaborasi, konflik, kompetisi, dan akomodasi. Hubungan timbal-balik dan kolaborasi yang tinggi ditemukan pada pengguna aktif karena platform ini berdasar pada konsep mutual exchange antar pengguna sehingga dapat saling membantu dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan akademik. Namun demikian, hubungan yang bersifat kompetitif juga ditunjukkan oleh pengguna aktif melalui persaingan menjawab pertanyaan untuk berlomba mendapatkan status yang lebih tinggi terkait keanggotaannya di Brainly. Hal ini wajar karena keaktifan pengguna mendapatkan reward dari Brainly baik itu terkait dengan naiknya status keanggotaan yang lebih membanggakan dan juga reward berupa suvenir dan sertifikat. Konflik berupa saling menyanggah dan memperdebatkan jawaban ketika berada di platform juga kerap terjadi pada pengguna aktif. Namun interaksi yang bersifat akomodatif juga menonjol di antara para pengguna aktif yang ditunjukkan dengan memediasi diskusi, mengkompromikan respon yang diberikan, dan merevisi jawaban yang terlanjur dibagi. Para pengguna aktif Brainly juga menyatakan kepuasannya dalam menjadikan platform sebagai medium berinteraksi dan berbagi dibandingkan mereka yang hanya menjadi pengguna/pengunjung pasif. Pengguna aktif juga tidak keberatan untuk melanjutkan interaksi mereka melalui aktivitas perkawanan di luar dari kegiatan Brainly baik secara tatap muka ataupun dengan menggunakan sosial media lain.
Pengguna aktif Brainly menunjukkan pola interaksi kolaboratif dan tidak keberatan untuk berinteraksi lebih lanjut
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa platform Q & A semacam Brainly dapat dirasakan manfaatnya jika pengguna secara aktif terlibat dalam aktivitas menjawab pertanyaan. Pengguna aktif menunjukkan skor tinggi dalam pemecahan masalah akademik jika dibandingkan dengan pengguna yang pasif. Hal ini mengindikasikan latihan dan keberanian dalam menyelesaikan kasus-kasus/pertanyaan-pertanyaan akademis di Brainly dapat meningkatkan pencapaian akademik siswa. Tidak menutup kemungkinan bagi guru untuk menggunakan Brainly sebagai sarana siswanya berlatih menjawab soal-soal.
Selain itu, manfaat lain yang juga dirasakan oleh penggunaan Brainly adalah meningkatnya interaksi perkawanan antar sesama pengguna. Interaksi sosial ini tidak hanya berupa relasi yang bersifat mutual resiprokal dan kolaboratif, namun juga hubungan yang membutuhkan soft-skill terutama pada kemampuan dalam mengelola konflik, dan mengakomodasi setiap diskusi yang terjadi dalam platform tersebut.
Penggunaan platform Q&A Brainly mampu melatih keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan akademis dan berpengaruh pada kenaikan performa akademik
Pengambilan sample riset ini dilakukan dengan mengirimkan undangan pada seluruh pengguna Brainly Indonesia baik itu melalui akun ataupun melalui pop up. Keterlibatan partisipan pada penelitian ini bersifat sukarela. Pada rentang waktu dari bulan Juni hingga October 2017 didapatkan 730 responden, yang terdiri dari 314 pengguna aktif Brainly yang terlibat pada aktivitas menjawab pertanyaan dan 416 pengguna dan pengunjung pasif Brainly dari kelas 7 hingga kelas 12. Proporsi secara gender yang bergabung dalam riset ini adalah 48 persen wanita dan 52 persen laki-laki. Empat puluh empat (44) persen partisipan tersebut aktif menggunakan internet sebanyak lebih dari 4 jam perhari, empat puluh sembilan (49) persen menggunakan internet sebanyak satu hingga empat jam per hari, dan hanya sebanyak 7 persen yang aktif menggunakan interent kurang dari sejam perhari.
Penelitian ini yang digawangi oleh Dr. Rahkman Ardi, M.Psy dari Fakultas Psikologi UNAIR yang mendalami bidang cyberpsychology, dengan anggota Adismara Putri Pradiri (UNAIR), Handy Pratama (UNAIR), dan juga Dimas Mukhlas PhDCand dari pihak Brainly. Seluruh pembiayaan operasional atas penelitian ini dilakukan dengan dana yang diberikan oleh Brainly yang berpusat di Krakow, Polandia dan New York, Amerika Serikat.
(Rahkman Ardi & Adismara P. Pradiri)