Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Sinergi PSSI dan UNAIR: Psikologi Jadi Pilar Baru Pengembangan Pelatih Sepakbola Nasional

Kota Batu – Langkah progresif diambil dalam dunia sepakbola Indonesia. Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memperkuat kurikulum kepelatihan dengan mengintegrasikan aspek psikologi secara mendalam, menggandeng Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) sebagai mitra strategis. Kolaborasi ini diwujudkan melalui pengiriman instruktur tamu psikologi pada rangkaian Kursus Kepelatihan Lisensi A dan B PSSI Diploma Modul 2 Tahun 2025 yang berlangsung di Kota Batu, Jawa Timur, sejak 21 September hingga 5 Oktober 2025.

Kontribusi Krusial Fakultas Psikologi UNAIR

Keterlibatan Fakultas Psikologi UNAIR ditandai dengan penugasan dosen yang juga merupakan psikolog di bidang olahraga, Afif Kurniawan, S.Psi., M.Psi., Psikolog, sebagai Instruktur Tamu Psikologi. PSSI menilai perlu adanya instruktur khusus untuk mengisi modul psikologi dalam kursus ini, baik untuk lisensi A (24-28 September) maupun lisensi B (28-30 September).

Instruktur dari Psikologi Unair bertugas membekali para peserta—yang terdiri dari pelatih-pelatih profesional—dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola aspek non-teknis pemain. Fokus utama materi adalah pada kajian kesehatan mental dan peningkatan mental performa atlet sepakbola.

Melalui modul ini, para pelatih didorong untuk tidak hanya fokus pada taktik dan fisik, tetapi juga menjadi manajer mental yang handal bagi tim mereka, memastikan pemain berada dalam kondisi psikologis optimal, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Tujuan Besar SDGs dan Harapan untuk Sepakbola Usia Muda

Sinergi antara dunia pendidikan tinggi dan olahraga profesional ini memiliki tujuan yang lebih besar, yakni mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) global.

Kolaborasi ini sejalan dengan:

  • SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera (Goal 3), yang secara spesifik menargetkan promosi kesehatan mental dan kesejahteraan (Target 3.4). Pembekalan psikologi kepada pelatih diharapkan menciptakan ekosistem sepakbola yang lebih suportif dan berfokus pada kesejahteraan holistik atlet.
  • SDG 4: Pendidikan Berkualitas (Goal 4), yang berupaya menjamin pendidikan inklusif dan berkualitas serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup. Kursus lisensi kepelatihan ini merupakan bentuk nyata dari peningkatan keterampilan profesional yang relevan untuk pekerjaan yang layak (Target 4.4), yang krusial bagi peningkatan kualitas SDM olahraga nasional.

Diharapkan, hasil dari peningkatan kualitas pelatih Lisensi A dan B PSSI Diploma ini dapat membawa dampak signifikan pada perkembangan atlet sepakbola, khususnya usia muda, di Indonesia. Pelatih yang melek psikologi akan mampu membangun fondasi mental yang kuat pada atlet sejak dini, mencetak generasi pesepakbola yang tidak hanya unggul secara teknik, tetapi juga tangguh dalam menghadapi tekanan kompetisi, demi masa depan gemilang Sepakbola Indonesia.