Membangun Kampung yang Bersih, Sehat dan Berdaya melalui Gerakan Komunitas Peduli Lingkungan

Abstrak

ABSTRAK
Situasi pandemi Covid 19 membawa perubahan perilaku dalam proses menjaga kesehatan lingkungan yang menjadi bagian dari tanggungjawab bersama. Kesadaran berperilaku sehat dan mau membangun kampung untuk bersama menghindari penyakit khususnya Covid 19 bukan persoalan yang mudah. Penelitian ini mendeskripsikan tentang proses kerja komunitas yang berasal dari para kader lingkungan dan karang taruna yang menjadi pelopor membangun kesadaran warga kampung untuk berdaya maksimal dengan metode etnografi. Penulis menggunakan pendekatan teori ekologi sosial dan psikologi komunitas untuk memetakan kerangka pemikiran tentang kesulitan membangun kesadaran hidup sehat dan bersih di lingkungan kampung Kelurahan Kupang Krajan Kecamatan Sawahan Kota Surabaya dan keterlibatan aktif para anggota komunitas Peduli Lingkungan untuk melakukan kerja secara simultan dan membawa keberhasilan dari kampung yang berlabel hitam menjadi kampung berlabel hijau.

ABSTRACT The COVID-19 pandemic has brought about tremendous behavior changes in ones maintaining environmental health, and currently it has become a part of a communal responsibility. Initially, building the awareness of healthy behavior to prevent the spreading of the virus in the urban community was not an easy task. This research is ethnographic in nature, and describes the process of community work by environmental cadres and youth organizations in pioneering the building of awareness among the urban community. The author applied the theory of social ecology and community psychology to map the framework of thinking concerning the challenges of building the awareness of a healthy and clean living in Kupang Krajan Village, Sawahan District, Surabaya City, which is an urban community. The active involvement of the Caring for the Environment Community members to carry out the work simultaneously has brought success to the community once labeled as one COVID-19 black zone to turn into a green one.
Keywords: kampung, social ecology, community psychology