Biro Media dan Informasi BEM KM Fakultas Psikologi Universitas Airlangga pada tahun 2025 mengangkat tema “Vinyl” untuk photoshoot launching kabinet Ruang Resonansi. Pemilihan tema ini didasarkan pada filosofi bahwa vinyl adalah simbol dari suara yang autentik, hangat, dan penuh karakter. Setiap piringan vinyl memiliki alur unik yang menyimpan rekaman kisah, seperti halnya individu dalam organisasi. Saat jarum menyentuh permukaan vinyl, ia menciptakan resonansi, yakni getaran yang menyebar dan membentuk melodi yang utuh. Hal tersebut melambangkan bagaimana individu dengan kepribadian, latar belakang, dan perspektif yang berbeda dapat berpadu untuk menciptakan harmoni dalam organisasi.

Konsep ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa organisasi memerlukan keterhubungan dan sinergi antaranggotanya agar dapat berjalan dengan baik, sebagaimana vinyl membutuhkan jarum untuk menghasilkan suara yang merdu. Vinyl juga merepresentasikan Vibration (getaran), Individuality (keberagaman), Network (jaringan), Yield (hasil), dan Legacy (legasi) yang semuanya menekankan kontribusi unik, kekuatan keberagaman, pentingnya kolaborasi, hasil yang bermakna, dan jejak abadi yang ditinggalkan oleh Kabinet Ruang Resonansi.
Feeds launching Kabinet Ruang Resonansi yang diunggah di Instagram memeroleh sebanyak 3765 likes. Hal tersebut tentunya menjadi feedback yang sangat membanggakan bagi Kabinet Ruang Resonansi. Sebagai penutup, konsep photoshoot Kabinet Ruang Resonansi dengan tema sentral vinyl sangat selaras dengan tujuan SDG 10: Reduced Inequalities. Konsep ini didasarkan pada filosofi bahwa individu dengan latar belakang dan perspektif berbeda dapat bersatu untuk menciptakan harmoni yang padu. Secara lugas, photoshoot ini menekankan bahwa keberagaman karakter adalah kekuatan dan bahwa setiap anggota memiliki melodi-melodi unik yang sama indahnya. Dengan demikian, program kerja ini telah berhasil mengurangi ketimpangan dengan memastikan bahwa suara yang autentik dan kontribusi setiap individu diakui dan diintegrasikan secara setara untuk membentuk harmoni organisasi yang utuh.




