Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Menumbuhkan Rasa Memiliki, Fakultas Psikologi UNAIR Dorong Warga Gili Iyang Jadi Pelaku Utama Ekowisata

Sabtu, 25 Oktober 2025 — Gili Iyang, Sumenep

Tim pengabdian kepada masyarakat dari Fakultas Psikologi Universitas Airlangga kembali melanjutkan program penguatan kapasitas warga Pulau Gili Iyang, Madura. Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 25 Oktober 2025 ini mengusung tema “Sense of Belonging terhadap Potensi Wisata Gili Iyang” dan dipandu oleh dua dosen Fakultas Psikologi, yaitu Prof. Endang Retno Surjaningrum, M.AppPsych., Ph.D., Psikolog dan Dr. Primatia Yogi Wulandari, M.Si., Psikolog.

Program ini berangkat dari pandangan psikologi bahwa pembangunan berkelanjutan tidak hanya bertumpu pada sumber daya alam, tetapi juga pada rasa memiliki masyarakat terhadap lingkungan dan budaya mereka sendiri. Dalam konteks Gili Iyang, yang merupakan pulau dengan kadar oksigen tinggi dan potensi ekowisata luar biasa, rasa memiliki menjadi fondasi penting bagi warga untuk berperan sebagai penjaga sekaligus penggerak utama kemajuan wilayahnya.

Prof. Endang Retno Surjaningrum, M.AppPsych., Ph.D., Psikolog dan Dr. Primatia Yogi Wulandari, M.Si., Psikolog saat memandu sesi interaktif bersama warga Gili Iyang

Melalui pendekatan psikologi komunitas, tim mengajak warga mengenali dan menumbuhkan emosi positif terhadap tempat tinggal mereka. Dalam sesi interaktif, peserta dari berbagai kelompok mendiskusikan nilai yang membangkitkan kebanggaan terhadap pulau. “Siapa lagi yang akan mencintai kampung halamannya, selain warganya sendiri,” ujar Dr. Primatia Yogi Wulandari. Inilah inti dari sense of belonging, yaitu keterikatan emosional yang membuat seseorang ingin berkontribusi bagi lingkungannya.

Warga kemudian mengidentifikasi aset lokal seperti gua alami, udara bersih, ekosistem laut, serta tradisi tanean lanjhang dan saronen yang merefleksikan solidaritas khas Madura. Diskusi menghasilkan kesadaran bahwa pelestarian alam dan budaya bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama. Peserta menyoroti perlindungan pantai, kebersihan lingkungan, peningkatan pelayanan wisata, serta pelestarian cerita lokal sebagai identitas Gili Iyang yang perlu dijaga dan diwariskan.

Suasana diskusi kelompok saat peserta saling bertukar gagasan tentang cara menjaga kebersihan pantai, melestarikan budaya lokal, dan mengembangkan wisata oksigen berbasis komunitas

Menurut Prof. Endang Retno Surjaningrum, M.AppPsych., Ph.D., Psikolog, keberlanjutan wisata di Gili Iyang bergantung pada kekuatan psikologis masyarakatnya. “Kita tidak bisa bicara tentang ekowisata berkelanjutan tanpa menumbuhkan identitas kolektif. Ketika warga merasa bagian dari narasi besar Gili Iyang, mereka menjadi subjek aktif, bukan hanya objek, dalam pembangunan,” jelasnya. Pandangan ini selaras dengan nilai-nilai masyarakat Madura yang religius, komunal, dan menjunjung tinggi musyawarah. Adanya rasa memiliki menjadi pengikat antarindividu, menumbuhkan kepercayaan sosial, dan memperkuat gotong royong.

Tim juga menekankan keterlibatan lintas generasi. Pemuda didorong mengambil peran dalam pengelolaan potensi lokal, mulai dari promosi digital wisata oksigen hingga pengembangan produk unggulan berbasis hasil laut dan pertanian. Para tokoh masyarakat dan pemuka agama diposisikan sebagai agen pembawa pesan tentang cinta tanah kelahiran dan kebanggaan lokal. Revitalisasi tradisi seperti Festival Udara Sehat Gili Iyang menjadi strategi konkret untuk menumbuhkan kebanggaan lintas generasi dan memperkuat identitas budaya setempat.

Tim Universitas Airlangga bersama perwakilan masyarakat Gili Iyang yang saling berkolaborasi sebagai langkah nyata membangun ekowisata berkelanjutan

“Dari udara yang kaya oksigen hingga budaya yang hidup, kesejahteraan Gili Iyang lahir dari warga yang mencintai dan menjaga pulaunya.” Dengan semangat kolaborasi antara akademisi, pemerintah daerah, dan masyarakat, Gili Iyang diharapkan tidak hanya dikenal sebagai pulau beroksigen tinggi, tetapi juga sebagai contoh bagaimana psikologi menjadi napas baru bagi pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Narasumber: Prof. Endang Retno Surjaningrum, M.AppPsych., Ph.D., Psikolog; Dr. Primatia Yogi Wulandari, M.Si., Psikolog. Editor: Tim Humas Fakultas Psikologi UNAIR