Selama sekitar 7 (tujuh) bulan pandemi Covid-19 berlangsung, hampir semua aktivitas dialihkan ke dalam ruang virtual. Tidak terkecuali aktivitas pengabdian masyarakat yang diusung oleh Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Berangkat dari permasalahan bullying yang menjamur di kalangan siswa di Indonesia, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga bekerja sama dengan IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia) Kecamatan Sumbersari, Jember, Jawa Timur mengadakan pelatihan yang bertajuk Steps to Respect: Program Pengembangan Kompetensi Guru TK untuk Mencegah Perilaku Bullying Siswa.
Kegiatan yang dilaksanakan pada 25-26 September lalu sukses dihelat secara daring melalui Zoom dan diikuti oleh 26 peserta pelatihan. Kegiatan yang diketuai oleh Herdina Indrijati, M.Psi., Psikolog tersebut bertujuan untuk mengantisipasi dan menangani kasus-kasus bullying di kalangan siswa, utamanya siswa TK. Dosen Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Fakultas Psikologi Universitas Airlangga tersebut menuturkan bahwa acara yang dihelat selama dua hari tersebut telah melalui proses modifikasi yang matang, yang sebelumnya direncanakan secara luring hingga akhirnya harus daring. Herdina menegaskan bahwa peserta pelatihan tidak akan kehilangan makna pelatihan meskipun dilangsungkan secara daring.
“kami sudah melalui proses yang begitu panjang dalam mempersiapkan kegiatan ini sehingga peserta pelatihan tidak perlu khawatir bagaimana teknis kegiatan akan berlangsung dan luaran seperti apa yang akan diperoleh melalui pelatihan ini” ujar Herdina dalam sambutannya.
Ketua IGTKI Kecamatan Sumbersari, Loeloek Erryka, S.Pd, dalam sambutannya mengucapkan rasa syukur yang besar karena Fakultas Psikologi Universitas Airlangga telah mempersiapkan pelatihan bagi para guru TK meskipun ada dalam situasi pandemi. Bersama dengan timnya, wanita yang akrab disapa Loeloek itu akan mengadakan program pelatihan serupa agar pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat disalurkan kepada sejawat yang belum mengikuti pelatihan tersebut.
“Kami akan mengadakan pelatihan serupa dan mengundang lebih banyak peserta lagi agar ilmu ini dapat diterima oleh lebih banyak guru di luar sana” ujar Loeloek.
Kegiatan pelatihan tidak hanya diisi dengan pemberian materi, melainkan juga pre-test dan post-test untuk katagori pengetahuan dan keterampilan. Meskipun kegiatan cukup padat, namun peserta pelatihan mengungkapkan antusiasme mereka yang besar dalam mengikuti kegiatan ini dari awal hingga akhir.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat, akhirnya kami memahami lebih banyak hal-hal yang harus diperhatikan ketika menangani kasus bullying pada siswa TK” ujar Ketua IGTKI Kecamatan Sumbersari saat penutupan kegiatan.
Kegiatan diakhiri dengan pemberian sertifikat kepada seluruh peserta pelatihan. Fakultas Psikologi Universitas Airlangga berharap bahwa pelatihan ini dapat memberikan pemahaman lebih dalam, baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan, bagi peserta pelatihan terkait bagaimana cara mengantisipasi dan menangani kasus bullying yang terjadi di kalangan siswa TK.