Hey, can you spare your time? There’s something I need to talk about…
Hai, KM Psikologi!
Tahukah kalian artinya ketika seseorang ingin mencurahkan isi hatinya kepada kita? Yup, itu artinya mereka percaya pada kita! Namun, sudahkah kita menjadi pendengar yang baik untuk mereka? Sudahkah kita ‘ada’ untuk mereka?
Yuk, mari refleksi sejenak . . .
Sebenarnya apa sih pendengar yang baik itu? Bagaimana caranya menjadi pendengar yang baik?
Menurut Cambridge Dictionary, “good listener” atau pendengar yang baik adalah seseorang yang memberikan perhatian ketika kita berbicara tentang masalah kita dan apa yang membuat kita khawatir. Artinya kita juga mencoba mengerti dan memberikan support atau dukungan kepada mereka.
Menjadi pendengar yang baik itu adalah komunikasi dua arah. Dengan memberikan respon yang baik kepada lawan bicara, kita memberitahu mereka bahwa kita tidak hanya mendengar mereka, tetapi kita juga berusaha untuk memahami mereka. Namun perlu diingat bahwa respon yang baik BUKAN sekadar untuk membalas ucapan mereka, tetapi untuk memahami mereka.
“The biggest communication problem is we do not listen to understand.
We listen to reply.”
Jadi apa saja yang dapat kita lakukan untuk menjadi pendengar yang baik?
- Being an Active Listener
Menjadi pendengar yang aktif dapat berupa memperhatikan, merefleksi, tidak memberi judgement, ask open-ended questions, serta sabar. Menjadi pendengar yang aktif berarti menyadari bahwa conversation itu lebih tentang lawan bicara kita daripada kita.
- Ask Questions
Diam saat seseorang berbicara memang baik, tapi kita juga dapat bertanya secara berkala untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Dengan bertanya, kita menunjukkan bahwa kita menaruh perhatian pada mereka dan juga kita dapat mengonfirmasi jika ada sesuatu yang kurang jelas. Selain itu, penting untuk mendengarkan dengan pikiran terbuka tanpa berprasangka pada jawaban mereka.
- Be Supportive, Not Defensive
Kita dapat menjadi sosok yang suportif dengan memberikan respon yang membangun, menunjukkan kepercayaan diri kepada mereka, dan menghindari sikap terlalu kritikal atau defensif. Hal ini dapat membuat lawan bicara merasa supported atau didukung.
- Stay Present
Terkadang orang hanya berpura-pura mendengarkan padahal pikiran mereka sedang memikirkan hal lain. Oleh karena itu penting untuk tetap fokus pada apa yang dibicarakan agar lawan bicara merasa dihargai.
- Give Suggestions or Feedback
Kita dapat memberikan saran yang konstruktif atau feedback yang baik untuk menunjukkan bahwa kita mendengarkan. Namun, ketika teman kita sedang curhat, kita dapat bertanya terlebih dahulu apakah mereka hanya ingin didengarkan saja atau meminta pendapat kita juga.
- Reframe What You Hear
Ringkas dan ulangi kembali pemahaman kita atas perkataan mereka. Selain itu kita juga sebaiknya fokus pada emosi yang mungkin mereka rasakan dan memberikan support.
Wah, ternyata banyak juga ya yang perlu kita lakukan untuk menjadi pendengar yang baik. But don’t worry! Kita dapat berlatih untuk menjadi pendengar yang baik. Bagaimana caranya? Nah, salah satunya dengan mengikuti Peer-Counseling Training!
“It takes a great man to be a good listener” – Calvin Coolidge
What benefits will you get?
- Materi pelatihan
- Recording pelatihan
- E-Certificate training
- Mendapatkan ilmu mengenai konseling sebaya
- Kesempatan bertanya dan berdiskusi langsung dengan ahlinya
- Kesempatan berlatih dan mengasah keterampilan konseling sebaya
- Kesempatan untuk menjadi peer counselor Airlangga Safe Space
Menarik dan sangat bermanfaat, ya?
Yuk, segera daftar! Klik di sini ya!