Rabu, 30 Mei 2018, Risa Permanadeli, Ph.D, menjadi pembicara tamu dalam kuliah umum bagi mahasiswa S2 dan S3 Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Bertempat di Ruang Sidang I Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Risa Permanadeli, Ph.D, penulis buku Dadi Wong Wadon: Representasi Sosial Perempuan Jawa di Era Modern (2015), memaparkan tentang teori representasi sosial untuk memahami permasalahan di Indonesia. Kehadiran beliau di Program Studi Doktor Psikologi UNAIR juga sekaligus sebagai dosen penguji tamu. Mengawali pemaparannya, Risa Permanadeli, Ph.D menjelaskan tentang latar belakang historis munculnya teori representasi sosial yang dipelopori oleh Serge Moscovici pada tahun 1961 dan prinsip utama teori representasi sosial bahwa individu selalu terkait dengan bahasa, konteks dan makna. Sehingga, lebih lanjut Risa Permanadeli, Ph.D menjelaskan, dalam teori representasi sosial, individu dan sosial tidak dapat dipandang secara terpisah.
Secara khusus, Risa Permanadeli, Ph.D yang juga merupakan Direktur Pusat Kajian Representasi Sosial Indonesia menyampaikan bagaimana teori representasi sosial dapat digunakan untuk meneliti berbagai fenomena yang terkait dengan pemikiran sosial dan bahasa. Dalam kuliah tamu ini, untuk menjelaskan penggunaan teori representasi sosial dalam penelitian, Risa Permanadeli, Ph.D memberi contoh penelitian yang dilakukannya, yaitu tentang berbagai pesan yang ada di dinding toilet publik. Dalam berbagai pesan di dinding toilet publik, menurut Risa Permanadeli, Ph.D bahwa ada praktek kultural dan makna simbolik dalam perilaku keseharian dalam penggunaan toilet. Lebih lanjut, praktek kultural dan makna simbolik tersebut memiliki relasi historis dengan konstruksi kekuasaan oleh kolonialisme. Indonesia saat ini belum selesai dengan kolonialisme, demikian Risa Permanadeli, Ph.D menyimpulkan. Dari penelitian tentang berbagai pesan di dinding toilet, Risa Permanadeli, Ph.D memaparkan bahwa beliau telah diundang ke berbagai forum internasional. Menurut Risa Permanadeli, Ph.D, penelitian itu sebenarnya sangat menyenangkan dan tidak harus berbiaya tinggi.
Penelitian selanjutnya yang dipaparkan oleh Risa Permanadeli, Ph.D adalah tentang ingatan kolektif sebagai salah satu objek utama dalam representasi sosial. Secara khusus, terkait dengan tema ini, Risa Permanadeli, Ph.D memaparkan penelitiannya tentang ingatan kolektif peristiwa 1965 melalui cerita hantu di Taman Langsat, Jakarta. Cerita hantu di masyarakat menurut Risa Permanadeli, Ph.D merupakan fenomena sosial yang kompleks, diantaranya terkait prejudice dan stereotype, pembentukan sistem kepercayaan dan siapa yang berkuasa di ruang-ruang kota. Cerita hantu merupakan representasi sosial di masyarakat.
Salah satu pesan utama dari kuliah tamu ini, bahwa penelitian yang sederhana kalau diurai dengan hati-hati, menghubungkan antar elemen yang terpisah, maka dapat memetakan pada fenomena yang lain. Teori representasi sosial, menurut Risa Permanadeli, Ph.D, memungkinkan untuk melakukan hal tersebut.
Dengan adanya kuliah tamu dari salah satu pakar teori representasi sosial ini diharapkan mahasiswa mengenal teori ini sebagai salah satu alternatif untuk mengembangkan psikologi, khususnya psikologi sosial.