Di tengah hiruk pikuk kehidupan kampus, ada banyak isu yang sebenarnya dekat dengan kita namun jarang dibicarakan secara serius. Salah satunya adalah homesickness, perasaan rindu rumah yang dialami hampir setiap mahasiswa perantauan, namun kerap dianggap remeh atau bahkan tabu untuk diungkapkan. Padahal, dampaknya nyata: menurunnya motivasi belajar, gangguan tidur, hingga kecemasan yang mengganggu kesehatan mental. Bagaimana kita bisa memahami isu ini dengan lebih baik? Bagaimana kita bisa mengembangkan strategi yang tepat untuk menghadapinya? Jawabannya dimulai dengan pendidikan yang berkualitas dan kemampuan mengkaji isu secara kritis.
Eunoia hadir sebagai wadah pengembangan soft skill bagi mahasiswa Universitas Airlangga dan masyarakat umum. Program pelatihan dari Departemen Kajian Isu Strategis BEM KM Fakultas Psikologi Universitas Airlangga ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan serta mendorong peserta untuk menyikapi isu dengan bijak dan berbasis pemahaman yang mendalam. Pelaksanaan pelatihan dilakukan melalui pemberian materi dan penugasan yang dirancang untuk memperdalam pemahaman peserta terhadap isu yang dikaji, kali ini fokus pada homesickness dan strategi coping yang efektif. Peserta tidak hanya mendapat teori, tetapi juga dilatih menerapkan keterampilan yang diperoleh dalam konteks kehidupan nyata. Lebih dari pengembangan intelektual, Eunoia berfokus pada penguatan fungsi adaptif individu agar mampu berfungsi optimal dan mengelola tantangan kehidupan sehari-hari dengan lebih baik.
Eunoia sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin keempat tentang Quality Education. Kami percaya bahwa pendidikan berkualitas bukan hanya tentang transfer ilmu, tetapi juga tentang membangun kemampuan kritis, literasi isu, dan keterampilan hidup yang relevan dengan tantangan nyata mahasiswa. Dengan mengikuti Eunoia, kamu turut berkontribusi dalam menciptakan ekosistem yang lebih cerdas, kritis, dan tanggap terhadap isu-isu membangun generasi mahasiswa yang tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga tangguh secara mental dan sosial.




