Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

AKSI: Wadah Kritisisme dan Penyikapan Isu Strategis Mahasiswa Psikologi Universitas Airlangga

Sebagai wujud komitmen Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Fakultas Psikologi Universitas Airlangga dalam membangun iklim berpikir kritis di kalangan KM Psikologi Universitas Airlangga maupun masyarakat luas, BEM KM Fakultas Psikologi Universitas Airlangga mendirikan Departemen Kajian Isu Strategis atau yang biasa disingkat Kastra. Departemen ini bernaung di bawah Bidang Pengembangan dan Pergerakan (PP) dengan empat fungsi utama, yaitu fungsi analisis isu, fungsi penyikapan isu, fungsi perencanaan strategi gerakan, serta fungsi pengembangan wacana intelektual. Fungsi tersebut diwujudkan melalui beberapa program kerja Kastra, di antaranya Kastragrafis, Psitalk, Forum Diskusi (Fordis), Eunoia, dan Aksi.

Aksi merupakan program kerja yang secara spesifik bertujuan untuk mengajak KM Psikologi maupun masyarakat umum untuk terlibat langsung dalam menyikapi suatu isu. Pembentukan program kerja ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 mengenai Pendidikan Berkualitas, yang menekankan pentingnya pendidikan yang berkualitas untuk membentuk masyarakat yang kritis dan peduli. Mengingat urgensi dari program kerja Aksi, program ini secara rutin telah dilaksanakan di beberapa periode khususnya sejak pembentukan instagram @kastrapsiunair yakni 5 tahun lalu. Program kerja Aksi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Aksi Rutinan dan Aksi Insidental. Aksi Rutinan merujuk pada kegiatan aksi yang dilaksanakan setelah penyelenggaraan Forum Diskusi (Fordis) sebagai bentuk langkah nyata pernyataan sikap peserta terhadap isu yang telah dibahas selama sesi  Fordis yang mana output Aksi rutinan ini dapat berupa template addyours di Instagram yang dapat diisi dengan opini masing-masing peserta atau berupa infografis yang merangkum informasi penting yang telah dipaparkan selama sesi Forum Diskusi. Sementara itu, Aksi Insidental merujuk pada kegiatan aksi yang dilakukan segera setelah munculnya suatu isu yang memerlukan penyikapan secara cepat. Aksi Insidental dapat berupa demonstrasi, poster propaganda, kajian insidental, maupun kegiatan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan penyikapan isu.

Sebagai departemen yang berada di bawah naungan BEM KM Fakultas Psikologi, fokus isu yang dikaji oleh Departemen Kastra tentunya mengacu pada aspek psikologis dan kesehatan mental secara umum. Namun, Departemen Kastra berkomitmen untuk melakukan pengkajian isu secara multidisiplin yang mencakup beragam persoalan, seperti isu sosial, politik, kesetaraan gender, lingkungan, dan lain-lain. Sebagai contoh, kampanye #SaveRajaAmpat sebagai desakan untuk menghentikan penambangan nikel di Raja Ampat dan Aksi Simbolik September Hitam yang menjadi momentum untuk menyoroti isu Hak Asasi Manusia (HAM) yang masih menjadi tantangan di Indonesia. Melalui pendekatan kolaboratif, program Aksi tidak hanya menjadi ruang ekspresi, tetapi juga berfungsi sebagai sarana edukasi untuk menggerakkan mahasiswa dari pemahaman menuju tindakan nyata. Program ini dirancang dengan memastikan bahwa setiap aksi didasarkan pada kajian mendalam dan solusi konstruktif, sehingga menjadi langkah strategis dalam mendorong perubahan sosial yang positif.

Setiap aksi yang dilakukan oleh Departemen Kastra disusun dengan mempertimbangkan tingkat urgensi serta relevansi isu terhadap mahasiswa. Dengan demikian, program ini tidak hanya menjadi ruang diskusi, tetapi juga mampu menghasilkan langkah nyata yang mendorong perubahan positif di masyarakat. Mahasiswa tidak lagi sekadar menjadi pengamat yang pasif, melainkan penggerak perubahan yang aktif dan solutif. Departemen Kastra meyakini bahwa setiap pemahaman kritis harus senantiasa diiringi dengan tindakan nyata. Sekecil apa pun bentuk perlawanan, tetaplah dianggap sebagai perlawanan; langkah kecil yang dimulai dari lingkungan kampus diharapkan dapat menjadi awal dari transformasi sosial yang lebih besar serta berdampak luas bagi kehidupan masyarakat. Melalui berbagai program kerja yang dijalankan, Departemen Kastra terus mengukuhkan perannya sebagai penghubung antara analisis kritis dan tindakan konstruktif, sekaligus menciptakan ruang bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik.